LAHIRNYA PENDIDIKAN JARAK JAUH DI INDONESIA


1.     Sejarah Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
Rencana Pembangunan Lima Tahun yang pertama (REPELITA I), pada April tahun 1969 dimula langkah pertama pembangunan tersebut. Data yang digunakan di dalam rencana pembangunan nasional tersebut masih kurang memadai, termasuk didalamnya rencana pembangunan pendidikan nasional. Disadari bahwa pendidikan nasional pada waktu itu membutuhkan penanganan yang serius namun porsi alokasi pembangunan sektor pendidikan di dalam pembangunan nasional masih sangat kecil. Meskipun rencana pembangunan sudah mulai dilaksanakan pada 1April 1969, Pemerintah menyadari suatu keharusan memperoleh suatu gambaran yang menyeluruh dan lebih akurat mengenai keadaan pendidikan nasional.

Dalam kaitan ini dilaksanakan Seminar Nasional mengenai pendidikan yang dikenal sebagai Konperensi Cipayung pada tanggal 28-30 April 1969 ketika 100 orang pakar dari berbagai disiplin mengindentifikasikan beragam masalah pendidikan nasional. Salah satu implikasi dari Konferensi Cipayung ialah lahirnya Proyek Penilaian Nasional Pendidikan (PPNP) I pada 1 Mei 1969. Proyek ini telah menghasilkan suatu gambaran menyeluruh mengenai pendidikan nasional. Salah satu strategi yang perlu dikembangkan adalah bagaimana sistem pendidikan nasional yang ada dapat menampung kebutuhan pendidikan yang semakin lama semakin meningkat. Artikel ini menunjukkan beberapa kondisi yang menunjang lahirnya pendidikan terbuka dan jarak jauh (PTJJ) di Indonesia serta berbagai faktor pendukung dalam pengembangannya sampai pada pertengahan dekade 80-an atau akhir PELITA III.

Pada masa itu sudah terdapat berbagai kursus tertulis yang diselenggarakan melalui pos seperti kursus pemegang buku (Boekhoulding) serta beragam kursus bahasa asing (misalnya Belanda dan Inggris). Kesempatan dan sarana pendidikan yang kurang memadai telah mendorong lahirnya bermacam jenis
pendidikan alternatif tersebut di samping adanya kursus tatap muka. Disamping itu terdapat berbagai kondisi yang menunjang perkembangan dari PTJJ di Indonesia.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Model Pengembangan Kurikulum Teknologi


A.      Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin yakni “curriculae” yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Saat itu arti, pengertian yakti jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijasah. Ada bebrapa penafsiran lain mengenai kurikulum.
1.        Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Yakni sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Dimana semakin banyak pengalaman dan penemuan-penemuan berupa (mata ajaran), maka semakin banyak pula mata ajran yang harus disususn dalam kurikulum dan harus dipelajari oleh siswa.
2.        Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Merupakan suatu program  pendidikan  yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dalam program-program ini para siswa akan melakukan kegiatan beljar mengajar. Sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.
3.        Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Yakni lebih menekkankan bahwa kurikulum sebagai pengalaman belajar.  Dimana dalam  kegiatan-kegiatan kurikulum  tidak terbatas dalam  ruang kelas saja, melainkan mencangkup kegiatan di luar sekolah.
Jadi dapt disimpulkan bahwa, kurikum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi an bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Model Pengembangan Kurikulum Hilda Taba

A.    Kurikulum
Kurikulum menurut Hilda Taba adalah:
“ a curriculum is a plan for learning, therefore what is know about the learning process and the development of individual has bearing on the shaping of the curriculum”. kurikulum adalah suatu rencana belajar, oleh karena itu, konsep-konsep tentang belajar dan perkembangan individu dapat mewarnai bentuk-bentuk kurikulum.
Kurikulum tidak hanya terletak pada pelaksanaanya, tetapi pada keluasan cakupannya, terutama pada isi, metode dan tujuannya, terutama tujuan jangka panjang, karena justeru kurikulum terletak pada tujuannya yang umum dan jangka panjang itu, sedangkan imlementasinya yang sempit termasuk pada pengajaran, yang keduanya harus kontinue. Kurikulum merupakan pernyataan tentang tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat umum dan khusus dan materinya dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan belajar dan mengajar. Hilda Taba berpendapat bahwa pada hakikatnya tiap kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakatnya.
Berbeda dengan model yang dikembangkan Tyler, model Taba lebih menitik beratkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum sebagai suatau proses perbaikan dan penyempurnaan. Oleh karena itu, dalam kurikulum ini dikembangkan tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh para pengembang kurikulum. Model pengembangan ini lebih rinci dan lebih sempurna jika dibandingkan dengan model pengembangan Tyler. Model Taba merupakan modifikasi dari model Tyler. Modifikasi tersebut terutama penekanannya pada pemusatan perhatian guru. Teori Taba mempercayai bahwa guru merupakan faktor utama dalam pegembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum yang dilakukan guru dan memposisikan guru sebagai inovator dalam pengembangan kurikulum. Merupakan karakteristik dalam model pengembangan Taba.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Sharing Education