GAYA KEPEMIMPINAN
UNTUK SANG REMAJA
K
|
epemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,
memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang
erat dengan motivasi.
Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam
menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam
menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
Namun
bagi kita para remaja gaya kepemimpinan dapat kita mulai dari memimpin
diri sendiri. Memimpin diri sendiri dapat kita lakukan dengan memaksakan
diri kita sendiri untuk melakukan hal-hal yang baik dan meninggalkan
hal-hal yang kita rasa tidak ada manfaatnya bagi diri sendiri maupun
orang lain. Sebagai seorang remaja yang baru mencari jati diri mungkin
banyak perubahan didalam segi fisik ataupun psikis. Sikap-sikap selalu
ingin tahu selalu mengiringi dalam setiap langkah mencari jati diri.
Sikap tidak mau menyerah sebelum mendapatkan apa yang diinginkan juga
membayangi dalam pencarian jati diri. Munculnya sikap emosional juga
sangat berpengaruh pada jiwa para remaja. Maka dari itu gaya
kepemimpinan sangat dibutuhkan untuh mencegah sikap-sikap dan perilaku
negatif. Memang tidak mudah dalam memimpin diri sendiri berbagai godaan
dari lingkungan pergaulan sangat terasa dampaknya. Apalagi jika kita
tidak dapat memimpin diri sendiri mungkin perilaku-perilaku negatif akan
benar-benar menyelip dalam kehidupan para kaum remaja yang baru dalam
masa mencari jati diri.
Jika
kita sudah berhasil dalam memimpin diri sendiri itulah yang dapat
dikatakan seorang yang memiliki kepemimpinan sejati. Dengan sudah
dimilikinya sikap kepemimpinan sejati, hal itu dapat menjadi cikal bakal
untuk menjadi seorang pemimpin yang bijaksana, dan adil baik untuk diri
sendiri, keluarga, maupun dalam lingkup sosial masyarakat.Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Tugas-tugas perkembangan remaja
adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi lingkungan di
sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik maupun psikologisnya menuntut
anak untuk dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan dan tantangan hidup yang
ada dihadapannya.
Tugas-tugas perkembangan pada masa
remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas intelektual, stres dan
harapan-harapan baru yang dialami remaja membuat mereka mudah mengalami
gangguan baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun gangguan perilaku.
Stres, kesedihan, kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja membuat mereka
mengambil resiko dengan melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).
A. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA PADA
UMUM NYA
Menurut Karl C.Garrison (dalam al-mighwar) ada 6 kelompok pembagian tugas
perkembangan yang berbeda yaitu :
1. Menerima Keadaan Jasmani
Pada
periode pra-remaja(periode pubertas), anak tumbuh cepat yang mengarahkannya
pada bentuk orang dewasa. Pertumbuhan ini diiringi juga oleh perkembangan sikap
dan citra diri. Mereka memiliki gambaran diri seolah-olah sebagai model
pujaannya. Remaja wanita biasanya sering mendambakan wajahnya secantik bintang
film pujaannya, sementara remaja laki-laki sering berkhayal menjadi seorang
pahlawan pujaannya. Mereka sering membandingkan dirinya dengan teman-teman
sebayanya, sehingga akan cemas bila kondisinya tidak seperti model pujaannya
atau teman-teman sebayanya. Pada masa remaja, hal itu semakin berkurang, dan
mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta memelihara dan memanfaatkannya
seoptimal mungkin.
2. Memperoleh
Hubungan Baru dan Lebih Matang dengan Teman Sebaya Antara Dua Jenis Kelamin
Kematangan
seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong remaja untuk menjalin
hubungan social, terutama dengan lawan jenis. Remaja diharapkan bisa mencari
dan mendapatkan teman baru yang berlainan jenis. Mereka ingin mendapat
penerimaan dari kelompo teman sebaya lawan jenis ataupun sesame jenis agar
merasa dibutuhkan dan dihargai.kematangan fisik dan psikis banyak mempengaruhi
penerimaan teman-teman sekelompok remaja dalam pergaulannya. Tanpa penerimaan
teman sebaya, dia akan mengalami berbagai gangguan perkembangan psikis dan
social, seperti membentuk geng sendiri yang berperilaku mengganggu orang lain.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Rentang
usia dewasa madya atau yang disebut juga usia setengah baya pada
umumnya berkisar antara usia 40 - 60 tahun, dimana pada usia ini
ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun mental (Hurlock,
1980:320).
Masa
usia dewasa madya diartikan sebagai suatu masa menurunnya keterampilan
fisik dan semakin besarnya tanggung jawab, suatu periode dimana orang
menjadi sadar akan polaritas muda-tua dan semakin berkuranggya jumlah
waktu yang tersisa dalam kehidupan, suatu masa ketika orang mencapai dan
mempertahankan kepuasan dalam karier, dan suatu titik ketika individu
berusaha meneruskan suatu yang berarti pada generasi berikutnya.
PERKEMBANGAN FISIK
Menurut
Hurlock (1980), baik pria maupun wanita selalu terdapat ketakutan,
dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat kemampuannya untuk
mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan jenis.
Selain
itu, sebuah penelitian dalam Nowark (1977) sebagaimana yang dikutip
oleh Jhon F. Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan berusia dewasa
madya lebih memfokuskan perhatiannya pada daya tarik wajah dari pada
perempuan yang lebih muda atau tua. Dalam penelitian ini, wanita dewasa
madya lebih mungkin menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh
negatif terhadap penampilan fisiknya.
Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa madya antara lain:
1. Timbulnya Uban.
2. Kulit mulai keriput.
3. Gigi yang menguning.
4. Tubuh semakin lama semakin pendek karena otot-otot melemah.
5. Punggung orang dewasa melemah kerena piringan sendi di tulang belakang mengalami penurunan.
6. Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang satu dengan yang lainnya.
7. Sulit
melihat objek-objek yang dekat. Daya akomondasi mata, kemampuan untuk
memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina mengalami penurunan
paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun.
8. Penurunan pada sensitivitas pendengaran.
9. Menopause.
pada usia dewasa madya ini mereka akan mengalami periode menopaose,
dimana pada periode ini haid dan kemampuan bereproduksi akan berhenti
secara keseluruhan, sehingga dapat menyebabkan gejala yang tidak
menyenangkan bagi wanita, seperti hot flushses, mual, letih, dan cepatya
denyut jantung. hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi hormon
estrogen oleh indung telur.
10. Penurunan
kebugaran fisik. masalah kesehatan utama pada masa dewasa madya antara
lain penyakit kanker, kardivaskuler, dan obesita.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Langganan:
Postingan (Atom)