Rentang
usia dewasa madya atau yang disebut juga usia setengah baya pada
umumnya berkisar antara usia 40 - 60 tahun, dimana pada usia ini
ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun mental (Hurlock,
1980:320).
Masa
usia dewasa madya diartikan sebagai suatu masa menurunnya keterampilan
fisik dan semakin besarnya tanggung jawab, suatu periode dimana orang
menjadi sadar akan polaritas muda-tua dan semakin berkuranggya jumlah
waktu yang tersisa dalam kehidupan, suatu masa ketika orang mencapai dan
mempertahankan kepuasan dalam karier, dan suatu titik ketika individu
berusaha meneruskan suatu yang berarti pada generasi berikutnya.
PERKEMBANGAN FISIK
Menurut
Hurlock (1980), baik pria maupun wanita selalu terdapat ketakutan,
dimana penampilannya pada masa ini akan menghambat kemampuannya untuk
mempertahankan pasangan mereka, atau mengurangi daya tarik lawan jenis.
Selain
itu, sebuah penelitian dalam Nowark (1977) sebagaimana yang dikutip
oleh Jhon F. Santrock (1995), menemukan bahwa perempuan berusia dewasa
madya lebih memfokuskan perhatiannya pada daya tarik wajah dari pada
perempuan yang lebih muda atau tua. Dalam penelitian ini, wanita dewasa
madya lebih mungkin menganggap tanda-tanda penuaan sebagai pengaruh
negatif terhadap penampilan fisiknya.
Beberapa perubahan fisik yang terjadi pada masa dewasa madya antara lain:
1. Timbulnya Uban.
2. Kulit mulai keriput.
3. Gigi yang menguning.
4. Tubuh semakin lama semakin pendek karena otot-otot melemah.
5. Punggung orang dewasa melemah kerena piringan sendi di tulang belakang mengalami penurunan.
6. Tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang satu dengan yang lainnya.
7. Sulit
melihat objek-objek yang dekat. Daya akomondasi mata, kemampuan untuk
memfokuskan dan mempertahankan gambar pada retina mengalami penurunan
paling tajam pada usia 40 dan 59 tahun.
8. Penurunan pada sensitivitas pendengaran.
9. Menopause.
pada usia dewasa madya ini mereka akan mengalami periode menopaose,
dimana pada periode ini haid dan kemampuan bereproduksi akan berhenti
secara keseluruhan, sehingga dapat menyebabkan gejala yang tidak
menyenangkan bagi wanita, seperti hot flushses, mual, letih, dan cepatya
denyut jantung. hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi hormon
estrogen oleh indung telur.
10. Penurunan
kebugaran fisik. masalah kesehatan utama pada masa dewasa madya antara
lain penyakit kanker, kardivaskuler, dan obesita.
PERUBAHAN FISIK
1. Kinerja Sensoris dan Psikomotor
- Maslah penglihatan yang berkaitan dengan usia sebagian besar terjadi pada 5 daerah, yaitu; near vision, dynamic vision, sensitivity to light, visual search dan juga visual acuity/ketajaman pandangan. Banyak yang memerlukan kacamata karena prebyopia (rabun jauh) dan juga myopia.
- Kehilangan pendengaran secara gradual, disebut presbycusis. Sensitivitas terhadap rasa dan bau secara umum mulai menurun.
- Mulai kehilangan sensitivitas sentuhannya setelah usia 45, dan terhadap rasa sakit setelah 50. tetapi rasa sakit yang berfungsi sebagai proteksi terus bertahan.
- Daya tahan sering kali bertahan lebih baik daripada kekuatan (spirduso & MacRae, 1990).
- Hilangnya daya tahan bersumber dari penurunan gradual tingkat metabolisme basal (penggunaan energi untuk mempertahankan fungsi vital) setelah usia 40-an.
2. Perubahan Struktural dan Sistemik
- Pada
dekade kelima dan keenam, kulit menjadi kurang kencang dan halus
seiring dengan menipisnya lapisan lemak di bawah kulit, molekul kolagen
menjadi lebih kaku, jaringan elastin menjadi semakin rapuh.
- kehilangan
tulang menalami percepatna pada usia 50 dan 60 tahun. Hal ini terjadi
dua kali lebih pada wanita dibandingkan pria dan terkadang mengarah pada
osteoporosis.
- Merokok,
minum minuman keras, da makanan yang buruk cenderung mempercepat
kehilangan tulang; kondisi tersebut dapat diperlambat dengna latihan
aerobik, resistance training with weight, meningkatkan pasokan kalsium,
dan vitamin C.
3. Seksualitas dan kinerja reproduksi
- Menopause dan maknanya
menopause
terjadi ketika wanita berhenti berevolusi dan menstruasi, dan tidak
lagi dapat hamil. periode perlambatan produksi hormon dan ovulasi
sebelum terjadinya menopause disebut perimenopause yang juga dikenal
dengan sebutan climateric, atau “perubahan hidup”.
- Sikap terhadap menopause; di amerika saat ini sebagian besar wanita yang menjalani masa menopause melihatnya secara positif (Avis, 1999). Bagi banyak wanita ini merupakan tanda transisi ke paruh kedua kehidupan orang dewasa-waktu perubahan peran, kemerdekaan yang lebih besar, dan pertumbuhan pribadi.
- Perubahan dalam seksualitas pria; pria tidak mengalami penurunan tiba-tiba dalam produksi hormon sebagaimana yang dialami wanita ; akan tetapi level testosteron pada banyak pria memang cenderung menurun secara perlahan setelah usia 60, sebuah fenomena yang disebut “andropause” (Finch, 2001; Whitbourne, 2001).
4. Aktivitas seksual
- Disfungsi seksual
pada
wanita di usia 50-an sekitar 1/5 kali lebih sedikit dibandingkan yang
berusia lebih muda melaporkan seks yang tidak menyenangkan atau
kecemasan seksual, dan hanya 1/3 yang melaporkan rasa sakit ketika
berhubungan seks. Sebaliknya, pria di usia 50-an berkecendrungan 3 kali
lipat melaporkan masalah ereksi dan hasrat yang rendah dibandingkan pria
berusia 18 sampai 29 tahun (Laumann, paik, & Rosen, 1999, 2000)
- Perhatian terhadap penampilan dan daya tarik
orang-orang paruh baya menghabiskan banyak waktu, upaya, dan uang untuk mencoba tampak muda.
KESEHATAN
1. Perhatian terhadap kesehatan
Hipertensi;
yaitu tekanan darah yang amat tinggi yang semakin manjadi perhatian di
usia pertengahan. Merupakan kondisi kronis umum di kalangan pria
berusia 45 sampai 64 tahun dan peringkat kedua yang paling umum di
kalangan wanita pada usia tersebut. Hipertensi dapat mengarah kepada
serangan jantung atau stroke, atau kerusakan otak pada usia senja.
(Launer, Masaki, Petrovitch, Foley, & Havlik, 1995)
2. Pengaruh; status sosioekonomis
orang
dengan SSE yang lebih rendah memiliki harapan hidup yang lebih rendah,
memiliki lebih banyak keterbatasan aktivitas dikarenakan penyakit
kronis, kesejahteraan yang lebih rendah, dan memiliki akses yang lebih
terbatas kepada perawatan kesehatan ketimbang orang dengan SSE yang
lebih tinggi (Spiro, 2002).
3. Pengaruh; Ras / Etnisitas
sebagian
pengamat megaitkan jurang kesehatan antara orang kulit hitam dan putih,
pada satu sisi, disebabkan oleh stress dan frustrasi akibat prasangka
buruk dan diskriminasi (Chissell, 1989, dkk)
4. kesehatan wanita setelah menopause
a. Penyakit jantung
untuk setiap sepuluh tahun setelah menopause, resiko penyakit jantung meningkat tiga kali lipat (Barrett-Connor, et al., 2002)
b. Pelemahan tulang dan osteoporosis
yaitu kondisi di mana tulang menjadi tipis dan rapuh sebagai akibat penipisan kalsium yang berlangsung cepat.
c. Kanker payudara dan mamografi
satu
dari delapan wanita amerika dan satu dari sembilan wanita inggris
menderita kanker payudara pada satu masa dalam hidup mereka (ACS, 2001;
Pearson, 2002).
a. Hysterectomy
pengangkatan uterus melalui operasi
e. Terapi penggantian hormon
pengobatan
dengan esterogen buatan, terkadang diberikan bersama progesterone,
untuk mencegah simpom yang disebabkan menurunnya level estrogen setelah
monopause.
5. Pengaruh kondisi emosional, kepribadian dan stress
a. Stress: penyebab dan efek
simptom
psikologi paling umum adalah gugup, cemas, tegang, marah, rapuh, dan
depresi. Stressor, ketidaknyamanan kehidupan sehari-hari diasosiasikan
dengan penyakit fisik minor seperti flu dan bisa jadi memiliki efek yang
lebih kuat pada kesehatan mental ketimbang peristiwa atau transisi
utama dalam kehidupan, atau masalah kronis atau yang menahun (Chiriboga,
1997)
b. Mengelola stress
pada
usia pertengahan, orang mungkin cenderung lebih realistis . Mereka
lebih memiliki kepekaan yang lebih baik berkaitan dengan apa yang dapat
mereka lakukan untuk mengubah situasi yang menekan dan mungkin lebih
baik untuk menerima yang tidak dapat diubah.
c. Stress kerja (occupational stress)
sebuah
survei menemukan bahwa 40 persen pekerja jepang benar-benar takut
meninggal karena bekerja. Kematian yang dilaporkan akibat kelelahan
bekerja meningkat dari 21 pada 1987 menjadi 143 pada 2001 (Associated,
Press, 2002a)
d. Burnout (kelelahan)
yaitu
sindrom kelelahan emosional dan perasaan seseorang bahwa dia tidak
dapat lagi menyelesaikan apapun dalam pekerjaannya. Burnout biasanya
merupakan respons terhadap stress yang berkelanjutan daripada krisis
yang bersifat kilat. Simptomnya dapat berupa kelelahan, insomnia, sakit
kepala, pilek yang terus-menerus, gangguan perut, penyalahgunaan alkohol
dan obat terlarang, dan kesulitan berbaur dengan orang. Pekerja burnout
bisa jadi berhenti tiba-tiba, menjauhkan diri dari keluarga dan teman,
dan tenggelam dalam depresi (Briley, 1980; maslach & Johnson, 1985)
e. Pengangguran
dalam
sebuah study terhadap 248 pria dan wanita pengangguran di queensland,
Australia, faktor psikologis paling penting dalam penurunan
kesejahteraan adalah kehilangan rasa tujuan kolektif dan susah mengelola
waktu
Dewasa Madya Menurut Pandangan Islam
Sudah
menjadi ketentuan Allah SWT bahwa setiap manusia pasti akan mengalami
pertumbuhan dan perkembangan dalam rentang hidupnya, yaitu dari dalam
kandungan menjadi masa kanak-kanan, remaja, dewasa, parubaya, dan
kemudian menjadi lemah dan renta dimana kesemuanya memiliki
karakteristiknya masing-masing. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam
Qs. Ar-Rum ayat 54:
"Allah,
Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui
lagi Maha Kuasa“
Orang
yang telah mencapai usia 40 tahun biasanya mulai menampakan tanda-tanda
penuaan yang diantaranya menurut Muhammad Musa Syarif (2007) adalah
tampak penuaan pada rambut kepala dan jenggotnya, dimana pada sebagian
orang karena penuaan ini mereka merasa takut, gelisah, dan berusaha
menyembunyikan tanda penuaan yang telah nampak, sehingga tidak jarang
mereka merubahnya dengan berbagai cara dan media.
Daftar Pustaka
Santrock, John W., 2002, Life - Span Develompment (Perkembangan Sepanjang Hidup), Jilid II, Jakarta : Erlangga
Papalia, Diane E., Old, Sally Wendkos, & Feldman, Ruth Duskin, 2008, Human Development (Psikologi Perkembangan), Jakarta : Kencana
Elizabeth Hurlock. (1980). Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Santrock, Jhon F, 1995, Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.
http://elfahri.blogspot.com/2012/04/perkembangan-fisik-masa-dewasa-madya.html
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar