A. Pengertian Individu Sebagai Satu Kesatuan
Untuk
memahami karakteristik individu secara umum, perlu terlebih dahulu
dipahami apa yang dimaksud dengan individu itu. Individu merupakan satu
kesatuan aspek fisik/jasmani dan psikis/sohani/jiwa yang tidak dapat
dipisahkan. Fisik/jasmani merupakan aspek yang bersifat kasat mata,
kongkrit dapat diamati dan tidak kekal, sedangkan psikis/rohani/jiwa
merupakan aspek yang bersifat abstrak, immaterial, tidak dapat diamati
dan kekal.
Plato membagi jiwa maenjadi tiga aspek kekuatan (trikhotomi), yaitu :
1. Pikir atau kognisi berlokasi di kepala.
2. Kehendak berlokasi di dada
3. Keinginan berlokasi di perut.
Sedangkan Aristoteles membagi jiwa menjadi dua aspek (dikhotomi), yaitu :
1. Kognisi (gejala mengenal), berpusat di perut.
2. Konasi (gejala menghendaki), berpusat pada kemauan.
Pandngan para filosuf tentang aspek jasmani dan rohani dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Antara
jasmani dan rohani itu merupakan suatu kesatuan sehingga tidak dapat
dibagi/dipisahkan sama sekali atau dikenal dengan pandangan monisme.
2. Meskipun
disadari bahwa aspek jasmani dan rohani amerupakan satu kesatuan,
tetapi antara jasmani dan rohani itu dapat berdiri sendiri atau dikenal
dengan pandangan dualisme.
B. Gejala – Gejala Sebagai Gambaran Berkembangnya Berbagai Aspek dalam Diri Individu
Adapun
gejala – gejala yang biasanya tampak sebagai gambaran berkembangnya
berbagai aspek dalam diri individu adalah sebagai berikut :
1. Aspek jasmani atau fisik
Gejala yang timbul pada aspek fisik antara lain:
a. Pertumbuhan payudara pada wanita
b. Lekum/jakun pada remaja pria
c. Kulit makin halus pada wanita
d. Otot makin kuat/kekar pada pria
2. Aspek intelek
Gejala yang tampak pada aspek intelek antar lain :
a. Perbedaan secara kuantitatif dna kaulitatif
b. Semakin berkembangnya berpikir abstrak
c. Dapat memecahkan masalah yang bersifat hipotetik.
3. Aspek emosi
a. Ketidakstabilan emosi pada anak remaja.
b. Sikap emosional yang meluap-luap.
c. Semakin mampu mengendalikan diri.
4. Aspek sosial
a. Memilikli sikap toleran, empati, sertas memahami dan menerima pendapat orang lain
b. Semakin santun dalam menyampaikan pendapat maupun kritik kepada orang lain.
c. Adanya keinginan untuk selalu bergaul dan bekerja sama dengan orang lain.
d. Semakin senang tolong menolong.
e. Bersedia memberikan sesuatu yang dibutuhkan orang lain.
f. Hormat, sopan, ramah dan menghargai orang lain.
5. Aspek bahasa
a. Bertambahnya perbendaharaan kata.
b. Mahir
dan lancer dalam menggunakan bahasa dengan memilih kata yang tepat
penggunaan tekanan kalimat tepat dan membuat variasi kalimat.
c. Dapat memformulasikan kalimat dengan baik dan benar dalam menjabarkan idea tau konsep.
d. Dapat memformulasikan kalimat dengan baik dan benar untuk meringkas id eke dalam deskripsi singkat.
6. Aspek bakat khusus
Bakat
merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang
individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan
itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang
dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga
dimensi, yaitu (i) dimensi perseptual, (ii) dimensi psikomotor, dan
(iii) dimensi intelektual. Ketiga dimensi itu menggambarkan bahwa bakat
tersebut mencakup kemampuan dalam pengindraan, ketepatan dan kecepatan
menangkap makna, kecepatan dan ketepatan bertindak, serta kemampuan
berpikir inteligen.
7. Aspek nilai, moral dan sikap
a. Pandangan hidup semakin jelas dan tegas
b. Memahami hal yang baik dan buruk serta tindakan yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
c. Menghargai dan menaati serta menerapkan nilai dan norma.
d. Menentang kebiasaan yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku.
C. Perbedaan Karakteristik Individual.
Berbagai
aspek dalam diri individu berkembang melalui cara yang bervariasi dan
oleh karena itu menghasilkan perubahan karakteristik individual yang
bervariasi pula. Perbedaan perkembangan berbagai karakteristik
individual itu tampak dalam aspek – aspek yang ada pada setiap diri
individu sebagaimana dijelaskan sebagai berikut :
1. Perbedaan arakteristik individual pada aspek fisik.
Perbedaan perkembangan karakteristik secara individual pada aspek fisik tampak dengan gejala-gejala:
a. Ada anak yang lekas lelah dalam pekerjaan fisik, tetapi ada yang tahan lama.
b. Ada yang dapat bekerja dengan cepat, tetapi ada yang sangat lambat.
c. Ada yang tahan lapar, tetapi ada yang tidak tahan lapar.
2. Perbedaan karakteristik individual pada aspek intelek
a. Ada anak yagn cerdas, tetapi ada yang kurang cerdas
b. Ada
yang dapat segera memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
intelektual, tetapi ada yang lambat bahkan tidak mampu sama sekali.
c. Ada
yang sanggup berpikir abstrak dan kreatif namun ada yang hanya sanggup
berpikir hanya jika disodorkan wujud bendanya atau dengan bantuan benda
tiruannya.
3. Perbedaan karakteristik individual pada aspek emosi
a. ada anak yang mudah marah, ada yang penyabar
b. ada anak yang perasa, ada yang tidak mau peduli
c. ada anak yang pemalu atau penakut, ada yang pemberani
4. Perbedaan karakteristik individual pada aspek sosial
a. Ada anak yang mudah bergaul, tetapi ada pula yang sulit bergaul.
b. Ada anak yang toleran dan ada yang egois
c. Ada yang mudah memahami perasaan temannya, ada yang maunya menang sendiri
d. Ada yang memiliki kepedulian social yang tinggi, tetapi ada pula yang kurang peduli dengan lingkungan sosialnya.
e. Ada anak yang memikirkan kepentingan orange lain, ada pula yang hanya memikirkan diri sendiri.
5. Perbedaan karakteristik individual pada aspek bahasa :
a. Ada anak yang mudah berbicara dengan lancer, ada pula yang gugup.
b. Ada anak y ang dapat berbicara secara ringkas dan jelas, tetapi ada pula yang berbelit-belit dan tidak jelas.
c. Ada anak yang berbicara dengan intonasai yang menarik, ada pula yang monoton.
6. Perbedaan karakteristik individual pada aspek bakat
a. Ada anak yang sejak kecil mudah memainkan alat musik, namun ada juga yang sampai dewasa tidak dapat memainkan alat musik.
b. Ada anak yang mudah melukis, namun ada pula yang sangat sulit.
c. Ada anak yang cepat menghafal dan menyanyikan lagu dengan baik, tetapi ada pula yang sulit.
7. Perbedaan karakteristik individual pada aspek nilai, moral dan sikap
a. Ada anak yang taat norma, ada yang tidak.
b. Ada anak yang berperilaku bermoral tinggi, ada yang tidak bermoral atau tidak senonoh
c. Ada anak yang sopan dan santun, tetapi ada yang seenaknya saja sendiri atau tidak punya sopan santun.
D. Rangkuman
1. Individu
adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah,
tunggal, dan khas. Ia sebagai subjek yang merupakan suatu kesatuan
psiko-fisik dengan berbagai kemampuannya untuk berhubungan dengan
lingkungan, dengan sesama, dan dengan Tuhan yang menciptakannya.
2. Manusia
harus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis. Pertumbuhan
perkembangan tersebut dialami semenjak manusia masih di dalam kandungan.
3. Makna
pertumbuhan dibedakan dari makna perkembangan, secara singkat disajikan
yaitu bahwa istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan
perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah
perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai
aspek psikis atau rohani dan aspek sosial.
4. Kelahiran
merupakan saat suatu fase pertumbuhan fisik secara lengkap, yang
ditandai setiap organ atau bagian tubuh telah mampu berfungsi.
5. Pertumbuhan
dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain
keturunan, sosial ekonomi, sosial kulturasi, kesehatan, dan latar
belakang kehidupan keluarga.
6. Pertumbuhan
fisik lebih lanjut berlangsung sejak bayi lahir, dan masing-masing
organ mencapai tingkat kematangan dan mampu menjalankan fungsinya dengan
baik. Kematangan pertumbuhan fisik yang ditandai oleh berfungsinya
masing-masing organ, berpengaruh terhadap perkembangan non-fisik,
seperti berpikir, bahasa, sosial, emosi, dan pengenalan terhadap nilai,
norma, dan moral.
Sumber:
http://qudsrepublic.blogspot.com/2011/06/ppd-individu-sebagai-kesatuan-berbagai.html
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar