1. Makna Efisiensi
Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan - tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara - cara yang paling baik untuk mencapai tujuan - tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian - penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima.
2. Makna Efektivitas
Definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan - tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Sedangkan efektivitas diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan - tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target ( kuantitas, kualitas, dan waktu ) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perkembangan era globalisasi ini. Terkait dengan dunia pendidikan, tentunya sering pula kita mendengar istilah peserta didik. Dalam hal pendidikan, peserta didik menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Peserta didik selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari tahun ke tahun. Adanya perkembangan tersebut menjadi salah satu perhatian yang sangat penting dalam dunia pendidikan guna meningkatkan mutu pendidikan yang ada agar lebih maksimal hasilnya. Perkembangan peserta didik antara satu peserta dengan peserta lain sangatlah berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Sebagaimana kita ketahui pula bahwa peserta didik memiliki masa pertumbuhan yang berbeda – beda antara satu peserta dengan yang lainnya. Pertumbuhan yang ada dalam peserta didik sangatlah bermacam – macam, meliputi pertumbuhan fisik, intelektual, bakat, sosial, bahasa, dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam makalah ini penulis akan menyampaikan dan mengkaji lebih mendalam tentang pertumbuhan fisik pada peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dengan disusunnya makalah ini, adalah sebagai berikut:
a. Apa definisi dari pertumbuhan fisik peserta didik ?
b. Bagaimana pandangan para ahli tentang remaja ?
c. Apa saja perubahan – perubahan fisik yang dialami peserta didik ?
d. Apa penyebab adanya perubahan – perubahan fisik ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dengan disusunnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan mahasiswa / mahasiswi tentang pertumbuhan fisik pada remaja dan untuk mengetahui lebih mendalam tentang dampak adanya perubahan fisik terhadap psikologis remaja.
D. Manfaat
Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita mengenai perubahan – perubahan fisik yang terjadi pada peserta didik.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan sangatlah penting seiring dengan perkembangan zaman. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan diperlukan adanya sarana dan prasarana guna meunjang pendidikan tersebut. Salah satunya yaitu dengan adanya perpustakaan. Di mana kedberadaan perpustakaan sangatlah penting. Di dalam perpustakaan tentunya juga menyediakan bahan pustaka.
Pada umumnya, bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan berupa buku. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pula adanya bahan pustaka bukan buku. Hal ini dilakukan agar sumber informasi yang terdapat didalamnya menjadi lebih lengkap, menarik dan bervariatif. Selain itu, perpustakaan dapat pula menyediakan informasi dalam bentuk yang lebih sesuai dengan bidang subyek dan sifat pemakainya, sehingga akan dipandang sanggup memberi pelayanan yang baik. Oleh karena itu, pengembangan bahan pustaka bukan buku dirasa perlu. Dalam pembahasan ini, akan dibahas mengenai bahan pustaka bukan buku.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dengan disusunnya makalah ini, yaitu :
a. Apa saja yang termasuk dalam sumber – sumber informasi bahan bukan buku?
b. Apa saja ciri dan contoh – contoh dari bahan pustaka bukan buku ?
c. Permasalahan – permasalahan apa yang terdapat dalam pengolahan bahan bukan buku ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dengan disusunnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan mahasiswa / mahasiswi mengenai pengolahan bahan bukan buku dan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang permasalahan – permasalahan apa saja yang terdapat dalam pengolahan bahan bukan buku, sehingga dengan mengetahui hal tersebut nantinya dapat memaksimalkan pengolahan bahan bukan buku untuk lebih baik dan meningkat lagi.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
A. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber ( baik berupa data, orang atau benda ) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas ( kemudahan ) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan / latar. Sedangkan menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu.
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, antara lain :
- sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran.
Contoh : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT).
- Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan ( learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contoh : pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan sebagainya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
PERBANDINGAN DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PARADIGMA TAHUN 1977 DENGAN 1994 SECARA TEORI DAN PRAKTIK TERMASUK DOMAIN - DOMAINNYA
PAPER
DOSEN:
Prof. Dr. Haryono, M.Psi
Drs. Kustiono M.Pd
Disusun Oleh:
Rita Kurniawati (1102410004)
Bayu Efka L.N (1102410017)
Sugiyo (1102410068)
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
a. Peluang Profesi Kerja bila kita cermati kelima domain TP Paradigma 1994 beserta sub-sub domainnya adalah:
1. Perancang proses dan sumber belajar ; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar;
2. Pengembang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbantuan komputer dan teknologi terpadu lainnya.
3. Pemanfaat/pengguna proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemnafaatan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institusionalisasi model inovasi pendidikan, serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
4. Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan aneka sumber belajar, pengelolaan sistem penyampaian, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan.
5. Evaluator/peneliti proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan penelitian kawasan pendidikan lanilla.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO
Langganan:
Postingan (Atom)