Tugas Individu Desain dan strategi Pembelajaran

1.    Bedakan pekerjaan profesional dan tidak profesional !
Jawab : Pekerjaan profesional dengan pekerjaan tidak profesional memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Suatu pekerjaan dapat dikatakan profesional apabila pekerjaan tersebut hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus atau ahli dalam bidang tersebut dan dipersiapkan untuk itu serta bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. Adapun ciri pokok pekerjaan profesional, antara lain :
a.     Kinerja pekerjaan dilakukan berdasarkan keilmuan.
b.    Tingkat keahlian didasarkan pada latar belakang pendidikan.
c.     Dibutuhkan oleh banyak masyarakat.
Di sisi lain, kita juga dapat melihat ciri orang yang memiliki pekerjaan profesional, yaitu:
a.     memiliki keahlian atau keterampilan khusus,
b.     orang tersebut akan meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu,
c.     orang tersebut hidup dari situ atau pekerjaan yang ditekuninya,
d.     ia akan merasa bangga dengan pekerjaannya.
Berbeda dengan pekerjaan tidak profesional. Suatu pekerjaan dapat dikatakan tidak profesional apabila memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut :
a.    mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus,
b.    dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu),
c.    dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
d.   dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
Jadi, jelaslah berbeda antara pekerjaan profesional dengan tidak profesional. Jika pekerjaan profesional menuntut adanya keahlian khusus yang dmiliki oleh seseorang dan orang tersebut akan melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan keahliannya sehingga ia akan merasa bangga dengan pekerjaannya. Sedangkan pekerjaan tidak profesional mengandalkan keahlian yang dimilikinya sebagai upaya untuk mencari sumber nafkah demi mencukupi kebutuhan hidupnya. Artinya apabila seseorang tersebut tidak mendapat pekerjaan yang dikehendakinya, namun ia juga memiliki keahlian lain, maka orang tersebut juga akan melakukan pekerjaan lain demi mencukupi kebutuhan hidupnya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Menganalisis Kompetensi Kelulusan Mata Pelajaran TIK untuk SD/MI/SDLB/Paket A


1.    Analisis secara umum tentang kompetensi kelulusan IPTEK pada tingkat SD/MI/SDLB/Paket A
Secara umum, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) IPTEK pada tingkat SD/MI/SDLB/Paket A tercantum dalam LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006, TANGGAL 23 MEI 2006 yang didalamnya berisi tentang beberapa hal, sebagai berikut :
a.    Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.
b.    Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.
c.    Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi.
d.   Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
e.    Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.
f.     Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
g.    Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
Secara garis besar, dari beberapa SKL yang ditunjukkan di atas dapat dirinci bahwa pada intinya siswa minimal dapat mencapai beberapa kompetensi tersebut di atas. Dengan bimbingan dari guru/pengajar, diharapkan siswa mampu mengenali berbagai informasi yang bermunculan di sekitarnya dengan berpikir secara kritis, logis, dan kreatif mengenai kebenaran dari informasi yang ada. Sehingga akan menumbuhkan rasa keingintahuan siswa yang tinggi untuk menggali secara lebih mendalam akan kebenaran informasi – informasi tersebut. Dengan rasa keingintahuan yang tinggi, nantinya diharapkan siswa dapat memecahkan masalah – masalah sederhana yang muncul di lingkungan sekitarnya. Siswa akan secara kreatif menumbuhkan inisiatifnya demi terpecahkannya masalah yang dihadapi.
Di sisi lain, guru juga mengenalkan pada siswa mengenai gejala – gejala alam dan sosial yang terjadi di lingkungan siswa sehingga siswa mampu mengerti dan memiliki kompetensi untuk menunjukkan gejala – gejala alam dan sosial yang ada di sekitarnya. Dengan memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru, diharapkan siswa juga memiliki kompetensi untuk menunjukkan keterampilannya dalam menyimak, berbicara, menulis, membaca, dan berhitung. Sehingga keterampilan yang dimilikinya dapat terasah dan tidak terpendam. Di samping itu, melalui pendidikan akan memberikan perubahan perilaku pada diri siswa untuk lebih baik, misalnya siswa yang pada awalnya belum mengetahui tentang kebiasaan hidup sehat menjadi lebih tahu dan dapat menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang. Sehingga akan memberikan perubahan perilaku positif untuk siswa pada tingkat SD/MI/SDLB/Paket A. Tentunya, untuk mencapai beberapa kompetensi tersebut di atas tidaklah mudah. Untuk itu, perlu adanya metode dan strategi tersendiri yang harus dimiliki oleh guru untuk mengajak anak didiknya memiliki kompetensi tersebut.
Pada kenyataannya, masih sering dijumpai siswa SD/MI/SDLB/Paket A yang belum memahami dan mengenal  informasi - informasi yang sebaiknnya dilakukan ataukah dihindari oleh siswa. Mereka lebih cenderung menyerap semua informasi yang didengarnya tanpa berpikir secara kritis terlebih dahulu. Apakah informasi tersebut bermanfaat untuk dirinya ataukah malah merugikan baginya. Hal ini wajar saja, karena seusia  anak SD masih labil dan belum bisa memaknai sesuatu secara lebih mendalam. Di samping itu, sering pula dijumpai anak SD yang belum mengenal tentang gejala – gelaja alam maupun sosial yang terdapat di sekitarnya serta mereka belum mampu memanfaatkan waktu luangnya untuk  melakukan hal – hal atau kegiatan – kegiatan positif. Kebanyakan dari anak seusia SD tersebut lebih memanfaatkan waktu luangnya untuk bermain.
Oleh karena itu, dengan adanya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) diharapkan siswa minimal mampu mengenal dan mencapai beberapa kompetensi tersebut. Hal ini dilakukan agar siswa SD/MI/SDLB/Paket A memiliki bekal kompetensi dan apabila telah tamat dari SD/MI/SDLB/Paket A setidaknya bekal tersebut dapat mengantarkan kemampuannya pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tersebut di atas lebih ditekankan pada perolehan kompetensi siswa dalam bidang pengetahuan. Sedangkan untuk bidang teknologi pada tingkat SD/MI/SDLB/Paket A masih sangat sederhana karena mengingat kondisi dari siswa tersebut masih dini untuk mengenal bidang teknologi secara lebih mendalam dan mendetail.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI



Idelogi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, ide – ide dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. Jadi, ideologi memiliki arti ilmu pengetahuan tentang ide-ide the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Ideologi bersifat fundamental dan aktual. Adapun pokok-pokok yang perlu dikembangkan dalam ideologi, yaitu :
a.       Bahwa ideologi merupakan sistem pemikiran yang erat kaitannya dengan perilaku manusia,
b.      Ideologi juga mengemukakan program yang menyertakan strategi guna merealisasikannya,
c.       Ideologi dapat dipandang sebagai serangkaian pemikiran yang mempersatukan manusia, kelompok, masyarakat,
d.      Yang dapat merubah suatu pemikiran menjadi  ideologi yaitu fungsi pemikiran itu dalam berbagai lembaga politik dan kemasyarakatan.

Karakteristik Ideologi bagi Negara
Adapun beberapa karakteristik ideologi bagi negara, yaitu :
1.    Ideologi sering kali muncul dan berkembang dalam situasi yang krisis,
2.    Ideologi merupakan pola pemikiran yang sistematis,
3.    Ideologi mempunyai ruang lingkup jangkauan yang luas, namun beragam,
4.    Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan,

Fungsi Ideologi
Ada beberapa fungsi ideologi, yaitu :
1.    Ideologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia,
2.    Ideologi berfungsi sebagai panduan,
3.    Ideologi berfungsi sebagai lensa, melalui mana seseorang dapat melihat dunianya, sebagai cermin, melalui mana seseorang dapat melihat dirinya, sebagai jendela, melalui mana seseorang dapat melihat diri kita.
4.    Ideologi berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik, sekaligus fungsi integratif.

Unsur – unsur ideologi
 Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam ideologi, yaitu :
1.       Keyakinan,
2.       Mitos,
3.       Loyalitas.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Tujuan, Asas-Asas, Fungsi, Prinsip-Prinsip, Orientasi Bimbingan dan Konseling

 
A.  Tujuan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan yang sangat erat dimana keduanya memiliki tujuan untuk memperjelas arah atau sasaran yang hendak dicapainya. Adapun secara garis besar, bimbingan dan konseling memiliki tujuan, yaitu :
1.    Tujuan Umum
Secara umum, bimbingan dan konseling bertujuan untuk individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat – bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Dengan kata lain, bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki kompetensi mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasainya sebaik mungkin. Adapun pengembangan potensi, meliputi tiga tahapan, yaitu: pemahaman dan kesadaran (awareness), sikap dan penerimaan (accommodation), dan keterampilan atau tindakan (action) melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
Dalam kaitan ini, maka bimbingan dan konseling membantu individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya (Prayitno, 1999:114).
Di sisi lain,  menurut Prayitno (1999:16) tujuan umum bimbingan dan konseling dilakukan dalam rangka pengembangan keempat dimensi kemanusiaan individu, antara lain :
a.    Dimensi keindividualan (individualitas)
Dimensi ini memungkinkan seseorang mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal yang mengarah pada aspek – aspek kehidupan yang positif. Dengan perkembangan dimensi ini membawa seseorag menjadi individu yang mampu tegak berdiri dengan kepribadiannya sendiri, dengan aku yang teguh, positif, produktif, dan dinamis.
b.    Dimensi kesosialan (sosialitas)
Dimensi ini memungkinkan seseorang mampu berinteraksi, berkomunikasi, bergaul, bekerja sama, dan hidup bersama dengan orang lain.  Hal ini terjadi karena manusia sebagai makhluk sosial yang harus mampu untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain untuk mempertahankan hidupnya.
c.    Dimensi kesusilaan (moralitas)
Dimensi ini memberikan warna moral terhadap perkembangan dimensi pertama dan kedua. Norma, etika, dan berbagai ketentuan yang berlaku mengatur bagaimana kebersamaan antar individu seharusnya dilaksanakan.  Dimensi kesusilaan ini memiliki peranan penting karena dengan dimensi ini menjadi pemersatu antara keindividualan dan kesusilaan dalam satu kesatuan yang penuh makna. Tanpa adanya dimensi ini, maka berkembangnya dimensi kendividualan dan kesusilaan akan tidak serasi, bahkan yang satu akan cenderung menyalahkan yang lain.
d.   Dimensi keberagamaan (religiusitas)
Dimensi ini lebih menitikberatkan pada hubungan diri manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Di mana manusia tidak terpukau dan terpaku pada kehidupan di dunia saja, melainkan mengaitkan secara serasi, selaras, dan seimbang antara kehidupan dunia dan akhirat.
2.    Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari bimbingan dan konseling merupakan penjabaran dari tujuan umum yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang dialami individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas permasalahan yang dialami. Sebagaimana kita ketahui bahwa individu memiliki karakteristik yang bersifat unik, sehingga tujuan khusus dari bimbingan dan konseling juga bersifat unik, dimana untuk pencapaian tujuannya disesuaikan dengan karakteristik masing - masing individu.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Prinsip Komunikasi Data

A. Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi data merupakan bentuk komunikasi yang secara khusus berkaitan dengan transmisi atau pemindahan data antara komputer-komputer, komputer dengan piranti-piranti yang lain dalam bentuk data digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data.
Di sisi lain, komunikasi data dapat diartikan pula sebagai proses pengiriman data atau informasi dari suatu sumber (source) ke tujuan (destination). Di mana komunikasi data ini dapat dilakukan antara dua komputer atau lebih yang jenisnya sama ataupun berbeda. Adapun proses komunikasi data ini akan berlangsung dengan baik apabila mengacu pada aturan atau standar yang direkomendasikan oleh badan internasional utama yang mengaturnya.
B.     Jenis – Jenis Komunikasi Data
Ada beberapa jenis komunikasi data, antara lain :
1.    Jenis komunikasi data melalui infrastruktur terestrial
Jenis komunikasi data ini dapat dilakukan dengan menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai   aksesnya sehinggaembutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini.
2.    Jenis komunikasi data melalui satelit
Jenis komunikasi data ini dapat dilakukan dengan menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial, namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Efisiensi dan Efektivitas

1.      Makna Efisiensi
Efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan - tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara - cara yang paling baik untuk mencapai tujuan - tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian - penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima.

2.      Makna Efektivitas
Definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan - tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Sedangkan efektivitas diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan - tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target ( kuantitas, kualitas, dan waktu ) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Pertumbuhan Fisik pada Remaja

BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perkembangan era globalisasi ini. Terkait dengan dunia pendidikan, tentunya sering pula kita mendengar istilah peserta didik.  Dalam hal pendidikan, peserta didik menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Peserta didik selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari tahun ke tahun. Adanya perkembangan tersebut menjadi salah satu perhatian yang sangat penting dalam dunia pendidikan guna meningkatkan mutu pendidikan yang ada agar lebih maksimal hasilnya.  Perkembangan peserta didik antara satu peserta dengan peserta lain sangatlah berbeda. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Sebagaimana kita ketahui pula bahwa peserta didik memiliki masa pertumbuhan yang berbeda – beda antara satu peserta dengan yang lainnya. Pertumbuhan yang ada dalam peserta didik sangatlah bermacam – macam, meliputi pertumbuhan fisik, intelektual, bakat, sosial, bahasa, dan lain sebagainya. Akan tetapi, dalam makalah ini penulis akan menyampaikan dan mengkaji lebih mendalam tentang pertumbuhan fisik pada peserta didik.

B.           Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dengan disusunnya makalah ini, adalah sebagai berikut:
a.    Apa definisi dari pertumbuhan fisik peserta didik ?
b.   Bagaimana pandangan para ahli tentang remaja ?
c.    Apa saja perubahan – perubahan fisik yang dialami peserta didik ?
d.   Apa penyebab adanya perubahan – perubahan fisik ?
 C.          Tujuan
Adapun tujuan dengan disusunnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan mahasiswa / mahasiswi tentang pertumbuhan fisik pada remaja dan untuk mengetahui lebih mendalam tentang dampak adanya perubahan fisik terhadap psikologis remaja.
D.          Manfaat
Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita mengenai perubahan – perubahan fisik yang terjadi pada peserta didik.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

PENGELOLAAN BAHAN BUKAN BUKU


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan sangatlah penting seiring dengan perkembangan zaman. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan diperlukan adanya sarana dan prasarana guna meunjang pendidikan tersebut. Salah satunya yaitu dengan adanya perpustakaan. Di mana kedberadaan perpustakaan sangatlah penting. Di dalam perpustakaan tentunya juga menyediakan bahan pustaka.
Pada umumnya, bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan berupa buku. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pula adanya bahan pustaka bukan buku. Hal ini dilakukan agar sumber informasi yang terdapat didalamnya menjadi lebih lengkap, menarik dan bervariatif. Selain itu, perpustakaan dapat pula menyediakan informasi dalam bentuk yang lebih sesuai dengan bidang subyek dan sifat pemakainya, sehingga akan dipandang sanggup memberi pelayanan yang baik. Oleh karena itu, pengembangan bahan pustaka bukan buku dirasa perlu. Dalam pembahasan ini, akan dibahas mengenai bahan pustaka bukan buku.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dengan disusunnya makalah ini, yaitu :
a.    Apa saja yang termasuk dalam sumber – sumber informasi bahan bukan buku?
b.    Apa saja ciri dan contoh – contoh dari bahan pustaka bukan buku ?
c.    Permasalahan – permasalahan apa yang terdapat dalam pengolahan bahan bukan buku ?

C.    Tujuan
Adapun tujuan dengan disusunnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan mahasiswa / mahasiswi mengenai pengolahan bahan bukan buku dan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang permasalahan – permasalahan apa saja yang terdapat dalam pengolahan bahan bukan buku, sehingga dengan mengetahui hal tersebut nantinya dapat memaksimalkan pengolahan bahan bukan buku untuk lebih baik dan meningkat lagi.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN


A.    Pengertian Sumber Belajar

Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar adalah semua sumber ( baik berupa data, orang atau benda ) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas ( kemudahan ) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan / latar. Sedangkan menurut Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu.

Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, antara lain :
  1.  sumber belajar yang dirancang (learning resources by design), yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran.
Contoh : buku pelajaran, modul, program audio, transparansi (OHT).
  1. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan ( learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Contoh : pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, kebun binatang, waduk, museum, film, sawah, terminal, surat kabar, siaran televisi, dan sebagainya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

PERBANDINGAN DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PARADIGMA TAHUN 1977 DENGAN 1994 SECARA TEORI DAN PRAKTIK TERMASUK DOMAIN - DOMAINNYA

PERBANDINGAN DEFINISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN  
PARADIGMA TAHUN 1977 DENGAN 1994  SECARA TEORI DAN PRAKTIK TERMASUK DOMAIN - DOMAINNYA
















                                                                                                                                        
                                                                    PAPER

                  DOSEN:
Prof. Dr. Haryono, M.Psi
Drs. Kustiono M.Pd

                  Disusun Oleh:
Rita Kurniawati        (1102410004)
Bayu Efka L.N          (1102410017)
Sugiyo                         (1102410068)


KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010

BAB I
PENDAHULUAN

 
a.       Peluang Profesi Kerja bila kita cermati kelima domain TP Paradigma 1994 beserta sub-sub domainnya adalah:
1.      Perancang proses dan sumber belajar ; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar;
2.      Pengembang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbantuan komputer dan teknologi terpadu lainnya.
3.      Pemanfaat/pengguna proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemnafaatan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institusionalisasi model inovasi pendidikan, serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
4.      Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan aneka sumber belajar, pengelolaan sistem penyampaian, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan.
5.      Evaluator/peneliti proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif dan penelitian kawasan pendidikan lanilla. 


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO

Sharing Education